Satpol PP Kabupaten Pasuruan Semakin Gencar Sosialisasikan Gempur Rokok Ilegal
Pasuruan, Radar Nusa
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Pasuruan terus gencar melakukan sosialisasi Penegakan Hukum Rokok Ilegal atau Gempur Rokok Ilegal di kalangan masyarakat Kabupaten Pasuruan.
Hal itu diterangkan oleh Nurul Huda Kasatpol PP Kabupaten Pasuruan. Menurutnya, Sosialisasi tersebut terus dilakukan untuk mengajak masyarakat agar tidak menggunakan rokok ilegal.
“Tujuan dari sosialisasi ini adalah memberikan pemahaman kepada masyarakat Kabupaten Pasuruan mengenai ciri-ciri rokok ilegal, serta bagaimana caranya melaporkan tentang peredaran rokok ilegal,” Jelasnya.
Dirinya menambahkan, sosialisasi Gempur Rokok Ilegal tersebut tidak hanya menyasar masyarakat kalangan bawah saja. Sosialisasi tersebut juga menyasar kelompok kepentingan dan hingga tokoh masyarakat.
“Sosialisasi diberikan kepada masyarakat atau kelompok kepentingan. Dengan harapan agar masyarakat tidak membeli rokok tanpa cukai atau rokok ilegal. Karena rokok tanpa cukai sangat tidak baik untuk kesehatan,” Paparnya.
Masih menurut Nurul Huda Kasatpol PP Kabupaten Pasuruan, sosialisasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH-CHT) sangat penting dilakukan agar bisa mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya memutus mata rantai peredaran rokok ilegal. Salah satu caranya ialah dengan melakukan edukasi dan pemahaman tentang kerugian negara yang diakibatkan peredaran rokok tidak berpita cukai.
“Peredaran rokok ilegal sangat merugikan negara, terlebih lagi untuk Kabupaten Pasuruan. Sebab kalau kontribusi dana cukai yang masuk untuk Kabupaten Pasuruan tinggi, itu pastinya akan menambah Pendapatan Daerah, dan pastinya kalau dana bagi hasil tinggi maka akan kembali untuk kepentingan masyarakat Kabupaten Pasuruan sendiri, antara lain utk mendukung program Universal Health Coverage (UHC), juga untuk membiayai rehab gedung kesehatan, untuk BLT buruh pabrik rokok dan buruh tani tembakau. Selain itu untuk Disperindag akan dilakukan perbaikan atau pembangunan akses jalan menuju pabrik rokok dan di area penghasil tembakau, serta di Disnaker bisa digunakan untuk pelatihan berbasis kompetensi bagi masyarakat,” pungkasnya. (Tom/ADV)